-->

Apa Itu Reksadana Saham ?, Timbang Keuntungan Maupun Resikonya

Apa Itu Reksadana Saham, Keuntungan Maupun Resikonya
Sumber : rawpixel


Reksadana sebagai salah satu jenis investasi menawarkan berbagai pilihan bagi para investor. Profil resiko masing-masing investor dapat menjadi salah satu pegangan dalam memilih jenis investasinya. Reksadana saham sebagai salah satu opsi pilihan dalam instrumen reksadana menawarkan imbal balik yang cukup tinggi dan banyak diminati para investor.

Di balik profit yang menggiurkan, tentunya terdapat resiko yang harus diperhitungkan sebelum memasukkan reksadana saham ke dalam portfolio anda. Reksadana saham memiliki resiko yang paling tinggi bila dibandingkan jenis reksadana lain seperti reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasaar uang.

Akan tetapi berinvestasi di reksadana saham sendiri masih lebih mudah dibandingkan bermain saham secara langsung. Sebabnya, manajer investasi reksadanalah yang nantinya akan bertanggung jawab dalam dalam pemilihan saham-saham yang akan dibeli. Untuk anda yang ingin tahu apa itu reksadana saham, cermati ulasan berikut


Apa Itu Reksadana Saham ?



Dari namanya, sudah terlihat bahwa reksdana ini menanamkan sebagian besar modalnya pada instrumen saham. Setidaknya, sejumlah 80% dari dana yang disetor investor akan dibelikan saham oleh manajer investasi. Oleh karena itu pergerakan grafik Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari reksadana saham akan menyerupai pergerakan grafik perdagangan saham.

Dalam jangka waktu pendek akan nampak bahwa reksadana ini berfluktuasi secara agresif, naik maupun turun. Pergerakan naik-turun tersebut terjadi dalam waktu cepat. Namun, Dalam jangka waktu yang lebih panjang, keuntungan reksadana saham berpotensi mengungguli keuntungan jenis reksadana yang lain.

Dalam  fund fact sheet banyak produk reksadana saham, umumnya tercantum tujuan investasi mereka adalah mengincar keuntungan yang menarik dengan profil resiko yang masuk kategori high. Berinvestasi untuk jangka waktu 5 tahun ke atas cocok diterapkan bila anda ingin mengoleksi reksadana saham.

Umumnya, dengan jangka waktu dan profit yang dipetik dalam reksadana saham dimanfaatkan untuk tujuan finansial yang jauh ke depan seperti memasukkan anak anda ke universitas, atau sebagai persiapan dana pensiun. Buat anda yang memiliki concern terhadap prinsip keagamaan dalam investasi dapat memilih jenis reksadana saham yang termasuk dalam reksadana syariah.


Keuntungan Reksadana Saham Sebagai Pilihan Investasi



Sesuai dengan saham yang memiliki fluktuasi tinggi dan menjanjikan keuntungan besar, reksadana saham pun memiliki sifat yang relatif sama. Dalam pilihan investasi reksadana, reksadana sahamlah yang menawarkan kuntungan paling tinggi.

Dalam tabel return reksadana yang dirilis oleh bareksa.com di bawah terlihat bahwa dalam 5 tahun terakhir, keuntungan dari 5 reksadana dalam daftar tersebut berkisar antara 40% hingga 90%. Sebuah pencapaian yang baik dalam segi return portfolio.

Apa Itu Reksadana Saham, Keuntungan Maupun Resikonya
Sumber : Bareksa.com


Resiko Reksadana Saham Sebagai Pilihan Investasi



Kita sudah membahas bagian high return dari reksadana saham di atas. Sekarang kita bahas resiko yang harus diperhitungkan sebelum anda membeli reksadana saham.

Mengingat fluktuasi yang tajam dalam reksadana saham, ada kalanya kinerja reksadana saham pada periode tertentu tidak seperti yang anda harapakan. Keuntungan yang anda raih bisa melambat atau bahkan kerugian menghampiri portfolio anda.

Nilai Index Harga Saham Gabungan yang mencerminkan pergerakan pasar saham indonesia, juga berkaitan erat dengan pertumbuhan nilai reksadana saham. Hal ini merupakan pengaruh dari porsi minimum 80% saham yang terkandung dalam reksdana saham. Di saat gerak IHSG negatif, tentu reksadana saham akan mengikuti pergerakan ke teritori negatif juga. 

Dari resiko-resiko di atas, salah satu cara memaksimalkan potensi reksadana saham adalah dengan berinvestasi dengan waktu yang cukup lama. Pasalnya, nilai IHSG yang fluktuatif pada jangka waktu pendek memiliki trend yang cenderung naik pada jangka waktu lama. Dari pengalamn yang lalu, Bursa saham yang dapat terkena krisis seperti pada tahun 1998 dan 2008 membutuhkan waktu setidaknya 2 tahun untuk pulih.

Dengan berinvestasi di reksadana saham dalam jangka waktu panjang, anda memiliki waktu untuk meminimalisir kerugian bila nilai reksadana saham turun mengikuti index yang sedang tidak bagus,  dan menunggu bursa kembali naik.


Kinerja Reksadana Saham Tahun 2019



Tahun 2019 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi bursa efek tanah air. Kenaikan IHSG yang tidak sampai 2% berdampak negatif bagi jenis investasi berbasis saham, termasuk reksadana saham. Kondisi ini tercermin dari anjloknya index reksadana saham tahun lalu sebesar 12.68%, berdasarkan data Bareksa. Hasil yang membuat reksadana saham menjadi worst performer dibandingkan jenis reksadana lainnnya.

Namun seperti pembahasan kita mengenai resiko reksadana saham, bursa saham memiliki peluang untuk kembali bangkit di tahun-tahun ke depan. Oleh karena itu, para pemegang reksadana saham harus menerapkan jangka waktu investasi yang lebih lama untuk menghindari momen-momen seperti 2019.

Namun, tidak semua produk reksadana saham menghasilkan return negatif pada 2019. Bila anda jeli, terdapat beberapa reksadana saham dengan performa yang positif, bahkan memberikan profit lebih dari 100% di tahun 2019. Anda dapat melihatnya di daftar 5 Reksadana Saham Terbaik 2019.

LihatTutupKomentar
Cancel