Merebaknya berbagai jenis investasi belakangan ini dapat membuat banyak orang kebingungan dalam menentukan investasi apa yang cocok untuk mereka. Untuk sebagian masyarakat awam, yang baru saja memiliki keinginan berinvestasi, keamanan terhadap modal yang mereka miliki tanpa peluang kerugian akan menjadi pilihan utama. Deposito perbankan, yang di dalamnya menjanjikan pertumbuhan modal berjangka tanpa potensi menurunnya nilai investasi kerap kali menjadi jawaban.
Tingkat pertumbuhan modal tentunya akan di imbangi dengan tingkat resiko. Investasi reksadana yang mulai marak belakangan menyediakan beragam pilihan sesuai profil resiko investor. Nah, ngetrendnya jenis investasi reksadana di masa sekarang patut dipelajari oleh masyarakat pemula investasi, yang berekspektasi mendapatkan pertumbuhan rutin dari modal yang ditanam, tanpa harus pusing-pusing memikirkan resiko yang tinggi.
Reksadana menyajikan pilihan mulai dari yang high risk-high return seperti reksadana saham, sampai dengan yang minim resiko, tapi tentu dengan pertumbuhan nilai investasi yang pasti. Reksadana pasar uang contohnya. Di tulisan ini saya akan membahas mengenai reksadana pasar uang, pengertian, cara kerja, serta keuntungan apa yang bisa kita dapat dengan menaruh modal kita di dalamnya.
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang menanamkan seluruh modal investasinya ke instrumen pasar uang. Apa saja instrumen pasar uang itu ? variasinya mencakup deposito, surat utang/obligasi dengan jatuh tempo di bawah 1 tahun, atau sisa jatuh temponya di bawah 1 tahun dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Pasar uang, berdasarkan wikipedia merupakan tempat pertemuan dalam sebuah pasar abstrak, dimana terjadinya demand dan supply jangka pendek. Kebutuhan dari adanya pasar uang berawal dari kebutuhan pengusaha untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka waktu pendek, dari masyarakat pemodal. Sebagai gantinya, mereka akan memberikan bunga bagi hasil dari pinjaman mereka.
Reksadana pasar uang merupakan kategori reksadana yang menjanjikan return stabil tapi minim resiko. Resiko pada reksadana jenis ini adalah yang terendah dibandingkan jenis reksadana yang lainnya. Karena resikonya yang minim, imbal hasilnya pun akan lebih kecil dari reksadana lain, tapi tetap menarik, karena returnnya lebih tinggi 1-2 % dari bunga deposito.
Mulai penasaran kan karena keuntungannya bisa di atas deposito. Yuk, lihat apa saja keuntungan reksadana pasar uang dibandingkan dengan deposito.
Apabila anda berinvestasi di deposito perbankan, maka imbal hasil yang anda dapatkan sudah dinyatakan di awal yang kisarannya berkisar antara 5% hingga 6% per tahun. Besaran bunga tersebut juga belum dipotong pajak yang dapat mencapai 20% dari bunga pendapatan anda di deposito. Jadi bersihnya, keuntungan anda dari deposito adalah 4%-4.8% per tahun.
Bila anda menanamkan dana anda di reksadana pasar uang, anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Dari daftar 5 reksadana pasar uang terbaik 2019, anda dapat melihat bahwa keuntungan 5 reksadana tersebut berkisar antara 6.9%-7.7% per tahun 2019 kemarin. Nilai return tersebut sudah bersih dan dapat anda kantongi tanpa dipotong pajak lagi. Terlihat jelas perbedaannya bukan ?
Bila anda berniat membuka rekening deposito, maka anda membutuhkan dana paling tidak 5 hingga 8 juta rupiah. Dengan besaran itu pun bunga yang bisa anda dapatkan adalah bunga terkecil. Anda membutuhkan dana yang jauh lebih besar lagi agar dapat mendapatkan bunga maksimal di deposito.
Sementara di reksadana pasar uang, anda dapat mulai berinvestasi dengan modal serendah hingga 100 ribu rupiah. Dengan modal 100 ribu pun, persentase bunga yang anda dapatkan akan sama bila anda berinvestasi dengan modal 5 ataupun 10 juta. Jadi selain terjangkau, keuntungan yang anda dapat juga maksimal di reksadana pasar uang.
Bila anda berinvestasi di deposito perbankan, anda memiliki waktu jatuh tempo untuk dapat mencairkan dana anda dan mendapatkan bunga yang disepakati di awal. Penalti sebesar 0.5-3% akan diberlakukan bila anda mencairkan dana anda sebelum waktunya. Selain itu, bunga yang dijanjikan di awal pembukaan deposito bisa jadi berkurang atau malah dihilangkan. Tergantung kesepakatan dengan bank.
Flexibilitas waktu dalam investasi menjadi keunggulan lainnya reksadana pasar uang dibandingkan dengan deposito. Dalam berinvestasi di deposito, anda harus cermat dalam menentukan jangka waktu investasi, agar dana yang anda investasikan tidak dicairkan sebelum jatuh tempo. Tujuannya tentu saja untuk menghindari penalti atau pengurangan bunga.
Anda dapat melihat beragam contoh reksadana pasar uang dari berbagai sekuritas online. Umumnya di sekuritas-sekuritas tersebut sudah dikategorikan masing-masing jenis reksadana, seperti pasar uang, pendapatan tetap, campuran maupun reksadana saham. Juga berdasarkan tipenya, apakah itu reksadana umum atau reksadana syariah.
Platform Indopremier misalkan, menyediakan 45 produk reksadana reksadana pasar uang. Di situs Bareksa terdapat 37 pilihan produk untuk jenis reksadana pasar uang. Jangan lupa untuk melakukan filter pengurutan kinerja reksadana seperti pertumbuhan Nilai Aktiva Bersih, standard deviation dan sharpee ratio untuk mendapatkan produk yang sesuai keinginan serta profil resiko anda.
Reksadana pasar uang seperti Sucorinvest Sharia Money Market Fund, Capital Money Market Fund dan Sucorinvest Money Market Fund memberikan return lebih dari 7% di tahun 2019 kemarin. Angka yang jauh lebih besar dibandingkan bunga deposito tahun 2019.
Apabila anda menginginkan return yang lebih besar lagi, tapi dengan resiko yang sedikit lebih besar anda dapat mulai mencoba berinvestasi di reksadana pendapatan tetap.
![]() |
Ilustrasi Tumpukan Uang |
Tingkat pertumbuhan modal tentunya akan di imbangi dengan tingkat resiko. Investasi reksadana yang mulai marak belakangan menyediakan beragam pilihan sesuai profil resiko investor. Nah, ngetrendnya jenis investasi reksadana di masa sekarang patut dipelajari oleh masyarakat pemula investasi, yang berekspektasi mendapatkan pertumbuhan rutin dari modal yang ditanam, tanpa harus pusing-pusing memikirkan resiko yang tinggi.
Reksadana menyajikan pilihan mulai dari yang high risk-high return seperti reksadana saham, sampai dengan yang minim resiko, tapi tentu dengan pertumbuhan nilai investasi yang pasti. Reksadana pasar uang contohnya. Di tulisan ini saya akan membahas mengenai reksadana pasar uang, pengertian, cara kerja, serta keuntungan apa yang bisa kita dapat dengan menaruh modal kita di dalamnya.
Apa itu Reksadana Pasar Uang ?
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang menanamkan seluruh modal investasinya ke instrumen pasar uang. Apa saja instrumen pasar uang itu ? variasinya mencakup deposito, surat utang/obligasi dengan jatuh tempo di bawah 1 tahun, atau sisa jatuh temponya di bawah 1 tahun dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Pasar uang, berdasarkan wikipedia merupakan tempat pertemuan dalam sebuah pasar abstrak, dimana terjadinya demand dan supply jangka pendek. Kebutuhan dari adanya pasar uang berawal dari kebutuhan pengusaha untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka waktu pendek, dari masyarakat pemodal. Sebagai gantinya, mereka akan memberikan bunga bagi hasil dari pinjaman mereka.
Reksadana pasar uang merupakan kategori reksadana yang menjanjikan return stabil tapi minim resiko. Resiko pada reksadana jenis ini adalah yang terendah dibandingkan jenis reksadana yang lainnya. Karena resikonya yang minim, imbal hasilnya pun akan lebih kecil dari reksadana lain, tapi tetap menarik, karena returnnya lebih tinggi 1-2 % dari bunga deposito.
Membandingkan Reksadana Pasar Uang vs Deposito
Mulai penasaran kan karena keuntungannya bisa di atas deposito. Yuk, lihat apa saja keuntungan reksadana pasar uang dibandingkan dengan deposito.
1. Keuntungan Reksadana Pasar Uang Bisa Lebih Baik Dari Deposito
Apabila anda berinvestasi di deposito perbankan, maka imbal hasil yang anda dapatkan sudah dinyatakan di awal yang kisarannya berkisar antara 5% hingga 6% per tahun. Besaran bunga tersebut juga belum dipotong pajak yang dapat mencapai 20% dari bunga pendapatan anda di deposito. Jadi bersihnya, keuntungan anda dari deposito adalah 4%-4.8% per tahun.
Bila anda menanamkan dana anda di reksadana pasar uang, anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Dari daftar 5 reksadana pasar uang terbaik 2019, anda dapat melihat bahwa keuntungan 5 reksadana tersebut berkisar antara 6.9%-7.7% per tahun 2019 kemarin. Nilai return tersebut sudah bersih dan dapat anda kantongi tanpa dipotong pajak lagi. Terlihat jelas perbedaannya bukan ?
2. Modal Untuk Dapat Memulai Investasi Reksadana Pasar Uang Relatif Kecil
Bila anda berniat membuka rekening deposito, maka anda membutuhkan dana paling tidak 5 hingga 8 juta rupiah. Dengan besaran itu pun bunga yang bisa anda dapatkan adalah bunga terkecil. Anda membutuhkan dana yang jauh lebih besar lagi agar dapat mendapatkan bunga maksimal di deposito.
Sementara di reksadana pasar uang, anda dapat mulai berinvestasi dengan modal serendah hingga 100 ribu rupiah. Dengan modal 100 ribu pun, persentase bunga yang anda dapatkan akan sama bila anda berinvestasi dengan modal 5 ataupun 10 juta. Jadi selain terjangkau, keuntungan yang anda dapat juga maksimal di reksadana pasar uang.
3. Sangat Likuid, Dana Dapat Cepat anda Cairkan
Bila anda berinvestasi di deposito perbankan, anda memiliki waktu jatuh tempo untuk dapat mencairkan dana anda dan mendapatkan bunga yang disepakati di awal. Penalti sebesar 0.5-3% akan diberlakukan bila anda mencairkan dana anda sebelum waktunya. Selain itu, bunga yang dijanjikan di awal pembukaan deposito bisa jadi berkurang atau malah dihilangkan. Tergantung kesepakatan dengan bank.
Dalam investasi di reksadana pasar uang anda memiliki kontrol penuh dan dapat mencairkan uang anda kapan pun tanpa konsekuensi penalti. Proses pencairannya pun relatif mudah, apalagi dengan maraknya aplikasi reksadana online. Anda dapat mencairkan dana investasi reksadana pasar uang anda lewat jaringan internet.
4. Waktu Investasi Flexible
Flexibilitas waktu dalam investasi menjadi keunggulan lainnya reksadana pasar uang dibandingkan dengan deposito. Dalam berinvestasi di deposito, anda harus cermat dalam menentukan jangka waktu investasi, agar dana yang anda investasikan tidak dicairkan sebelum jatuh tempo. Tujuannya tentu saja untuk menghindari penalti atau pengurangan bunga.
Di reksadana pasar uang anda tidak akan mendapatkan denda, penalty ataupun pengurangan bunga kapan pun anda mencairkan uang anda. Baik itu 1 hari ataupun 1 tahun. Flexibilitas ini yang akan membantu anda apabila suatu saat anda membutuhkan dana investasi anda karena ada kebutuhan yang mendesak.
Contoh Reksadana Pasar Uang
Anda dapat melihat beragam contoh reksadana pasar uang dari berbagai sekuritas online. Umumnya di sekuritas-sekuritas tersebut sudah dikategorikan masing-masing jenis reksadana, seperti pasar uang, pendapatan tetap, campuran maupun reksadana saham. Juga berdasarkan tipenya, apakah itu reksadana umum atau reksadana syariah.
Platform Indopremier misalkan, menyediakan 45 produk reksadana reksadana pasar uang. Di situs Bareksa terdapat 37 pilihan produk untuk jenis reksadana pasar uang. Jangan lupa untuk melakukan filter pengurutan kinerja reksadana seperti pertumbuhan Nilai Aktiva Bersih, standard deviation dan sharpee ratio untuk mendapatkan produk yang sesuai keinginan serta profil resiko anda.
Reksadana pasar uang seperti Sucorinvest Sharia Money Market Fund, Capital Money Market Fund dan Sucorinvest Money Market Fund memberikan return lebih dari 7% di tahun 2019 kemarin. Angka yang jauh lebih besar dibandingkan bunga deposito tahun 2019.
Apabila anda menginginkan return yang lebih besar lagi, tapi dengan resiko yang sedikit lebih besar anda dapat mulai mencoba berinvestasi di reksadana pendapatan tetap.